Lingkar Diskusi Publik UNY

Ayo diskusi !

Film Sexy Killer yang viral beberapa waktu lalu, menunjukkan dengan tegas bahwa pemilu 2019 masih saja dihiasi oleh partai-partai milik oligarki yang tidak pernah mewakili kepentingan buruh. Pada dasarnya kepentingan buruh mewakili kebutuhan umum masyarakat seperti, upah layak, jam kerja cukup, jaminan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dll. Jauh dari tercapainya angan-angan partai oligarki yang berkuasa diprediksi justru akan memperparah kondisi kesejahteraan buruh di masa mendatang.

Menyikapi tidak adanya perubahan siginifikan dalam pemilu, serikat buruh lalu beramai-ramai mendeklarasikan diri untuk tidak memilih pada Pemilu kali ini (atau GOLPUT) (Tirto.id, 8/3/2019). Tidak hanya behenti dengan pilihan untuk Golput, serikat buruh sebenarnya telah mewacanakan perlunya politik alternatif sebagai jalan keluar permasalahan. Secara teori, politik alternatif dapat ditempuh dalam dua jalur yaitu ekstra-parlementer dan parlementer. Lalu bagaimana politik alternatif dapat mewujudkan kepentingan buruh ? sejauh mana pembangunan politik alternatif hari ini? kondisi struktural apa yang menghambat pembangunan politik alternatif ? apa implikasi dari terbentuknya politik alternatif? Mari mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut di diskusi rutin yang diselenggarakan oleh Lingkar Diskusi Publik UNY, Hima Administrasi Publik UNY, Laboratorium Administrasi Publik UNY dengan tema :

"Buruh dan Politik Alternatif di Pemilu 2019" yang akan digelar :

Hari, Tanggal : Rabu 8 Mei 2019

Waktu : 15.00 WIB

Tempat : Pendopo Merah Fakultas Ilmu Sosial UNY

Pemantik : Restu Baskhara (Komite Persiapan Pekerja Daerah Kesatuan Perjuangan Rakyat Yogyakarta) dan Taufik Hidayat (Pembebasan Wilayah Yogyakarta)

 

Mari merapat dan nikmati takjil (atau jajanan gratis) !

Instagram : @diskusipublikuny 

WA : 088226434655